Kampung Inggris Bandung E-PLC – Ada yang tahu apa itu ‘Recount Text’? Kalau belum atau lupa-lupa ingat sini merapat kita bahas selengkap mungkin tentang ‘Recount Text’ ini.
Recount text dalam bahasa Indonesia adalah teks yang mengulang. Dalam artian bahwa teks semacam ini digunakan untuk menceritakan kembali kejadian atau pengalaman yang terjadi di masa lalu.
Kegunaannya adalah bisa untuk memberitahu atau untuk menghibur yang membaca atau yang mendengarkannya. Dalam teks ini, orang yang membaca atau mendengarnya tidak terlibat di dalam kisahnya. Hal itulah yang akan membedakannya dari segi naratif.
Dalam membuat recount text, terdapat struktur umum yang biasanya selalu digunakan. Dalam struktur tersebut, ada tiga tahapan yang harus dilalui agar dapat menceritakan ulang sebuah kejadian atau pengalaman dengan baik.
Strukturnya berupa:
- Orientation (Orientasi). Pada tahap ini, bagian awal teks memperkenalkan tokoh, tempat, dan waktu yang ada di dalam kisahnya.
- Events (Kejadian). Pada tahap ini, dijelaskan sederetan kejadian yang terjadi di masa lalu.
- Reorientation (Orientasi ulang). Tahap satu ini tidak wajib dilakukan karena hanya menyatakan komentar pribadi dari penulis kisahnya.
Terdapat beberapa penggunaan bahasa yang wajib ada dalam recount text. Mulai dari subjek itu sendiri, konjungsi, hingga jenis verba. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Memperkenalkan tokoh / orang dalam kisah: I, my group, we, dan sebagainya.
- Menggunakan konjungsi kronologis: then, first, afterward, before, dan sebagainya.
- Menggunakan verba penghubung: was, were, saw, heard, dan sebagainya.
- Menggunakan verba tindakan: look, go, change, dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja dalam bentuk lampau sederhana.
Bedanya Recount Text dan Teks Naratif
Sesuatu yang telah terjadi di masa lalu adalah sumber utama dalam membuat teks naratif dan teks recount. Melalui sudut pandang sang penulis, hal itu adalah sebuah pengalaman. Bisa jadi hal itu adalah sesuatu yang pernah dilakukan sang penulis, yang pernah didengar, dibaca, dan dirasakan. Membuat recount text dan teks naratif sama saja karena menceritakan ulang pengalaman dari kejadian di masa lalu ke masa kini.
Akan tetapi, terdapat perbedaan antara recount text dan naratif. Cara termudah untuk melihat perbedaannya adalah dengan menganalisis struktur umumnya. Recount text mempersembahkan pengalaman di masa lalu secara berurutan dari segi waktu atau tempat; apa yang terjadi di hari Minggu, kemudian di hari Senin, lalu kemudian di hari Selasa. Secara sederhana, recount text menjelaskan sederetan kejadian secara detail. Teks semacam ini tidak memperlihatkan kesulitan atau proses bagaimana kejadian tersebut terjadi. Kejadiannya dapat berjalan dengan lancar begitu saja.
Di sisi lain, teks naratif memberikan adanya krisis di dalamnya dan bagaimana cara untuk memecahkannya. Teks naratif selalu muncul sebagai gambaran kaku mengenai pengalaman masa lalu tokohnya. Teks semacam ini mengungkapkan konflik di antara para tokoh yang ada. Konflik Cinderella dengan Ibu tiri dan kedua kakak tirinya adalah salah satu contohnya.
Perlu dicatat bahwa recount text adalah sebuah teks yang memberitahukan sebagian pengalaman Anda. Sebuah teks recount memiliki sesuatu yang dinamakan orientasi, sederetan kejadian yang terjadi dan dinyatakan secara berurutan, tambahan pribadi mengenai kejadian itu sendiri, dan orientasi ulang yang menyimpulkan deretan kejadian tersebut.
Berikut kata-kata yang biasa digunakan dalam recount text
- First (Pertama)
- Then (kemudian)
- After that (setelah itu)
- Finally (akhirnya)
Kita lihat yuk contoh dari kalimat ‘recount text’ berikut ini
Last Friday, my family and I went to Bandung for a short vacation. There, we stayed at my grandmother’s house, not far from Braga. The house has always been as beautiful as I remembered, there is a big garden on the back with lots of flowers and other plants that my grandmother always took care of.
On Saturday morning, we went to City Forest on my mother’s request. She had always wanted to go there. It was a beautiful morning with all the birds singing, accompanying our walk through the forest. After that, we had our breakfast there and we went to some museums in the city. Not long after, we felt tired already and decided to go back to my grandmother’s house to rest.
The next morning, we went home early in the morning so we could evade the traffic. It was a short trip to Bandung but I really enjoyed it.
Terjemahan:
Hari Jumat yang lalu, saya dan keluarga saya pergi ke Bandung untuk liburan singkat. Di sana, kami menginap di rumah nenek saya, tidak jauh dari Braga. Rumah tersebut selalu indah seperti yang saya ingat, ada kebun besar di belakang rumah dengan banyak bunga dan tumbuhan lainnya yang selalu diurus oleh nenek saya
Pada pagi hari Sabtu, kami pergi ke Taman Kota atas permintaan Ibu saya. Dia selalu ingin pergi ke sana. Waktu itu merupakan pagi yang indah dengan semua burung bernyanyi, menemani perjalanan kami melalui tamannya. Setelah itu, kami makan sarapan di sana dan kami pergi ke beberapa museum di kota. Tidak lama setelahnya, kami sudah merasa lelah dan memutuskan untuk kembali ke rumah nenek saya untuk istirahat
Pagi hari selanjutnya, kami pulang dini pagi hari agar kami dapat menghindari kemacetan. Itu merupakan perjalanan yang singkat ke Bandung namun saya sangat menikmatinya.